Toilet Jadi Saksi Kami

Tidak ada voting

Inilah sebuah cerita sex, cerita dewasa, di toilet kampus
yang dilakukan sepasang pelajar yang terdorong nafsu sehingga menjadikan toilet
sebagai tempat untuk bersenggama dengan liarnya. Simak kisah lengkapnya di
bawah….

Aku mahasiswa semester 7 sebuah universitas di Jakarta
Barat. Umurku 22 tahun. Aku tergolong anak yang biasa-biasa saja di lingkungan kampus.

Dibilang kuper tidak, dibilang anak gaul juga tidak. Aku anak bungsu dari dua
bersaudara, berasal dari keluarga kelas menengah atas. Di kampus aku dianggap
oleh teman-temanku sebagai anak yang pendiam. Aku agak kesulitan bergaul dengan
perempuan, sehingga aku sedikit sekali memiliki teman perempuan. Entahlah, sepertinya
aku mempunyai sedikit masalah dalam mendekati cewek. Namun ironisnya, aku
mempunyai hasrat seks yang tinggi, aku mudah terangsang bila melihat cewek yang
bagiku menarik, apalagi memakai pakaian ketat. Jujur saja, bila sudah begitu
pikiranku sering mengkhayal ke arah persetubuhan. Bila hasratku sudah tak lagi
dapat kutahan, terpaksa aku melakukan onani. Aku memilih itu sebab aku tak tahu
lagi harus menyalurkan kemana.

Sifat pendiamku rupanya membuat cewek-cewek di kampusku
penasaran, sepertinya mereka ingin tahu lebih banyak tentangku. Cuma mereka
harus menean kecewa lantaran aku kesulitan untuk bergaul dengan mereka. Di
samping itu teman-temanku bilang aku mempunyai face yang lumayan, kulitku
putih, rambutku gondrong, dengan tinggi sekitar 170 cm. Bila aku melintas di
koridor kampus, aku merasa ada beberapa cewek yang melirikku, tetapi aku
berusaha cuek saja, toh aku tak bisa mendekatinya. Namun ada seorang cewek yang
diam-diam menyukaiku, hal itu aku ketahui dari sahabatku. Ketika aku minta
untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan seleraku.

Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah
menarik, ukuran dada juga pas dengan seleraku, badannya pun padat berisi. Sebut
saja namanya Bella. Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering berpikiran
sinting, membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila ia melihatku,
sikapnya malah terkesanbiasa-biasa saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia
menyukaiku.

Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah fantasiku
menjadi nyata. Kuliah telah usai pada jam 17.00 sore, selepas keluar ruangan
aku hendak untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri. Aku menuju WC kampus
yang kebetulan letaknya agak menyendiri dari “peradaban” kampus. Sampai disana
aku mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar mandi. Selagi
menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi kamar mandi sedang
dipakai.

Praktis aku urungkan saja. Begitu tiba giliranku, aku hendak
menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar mandi yang tertutup tadi
keluarlah seorang cewek yang selama ini kubayangkan. Aku tekejut melihatnya,
sikapku jadi salah tingkah, begitu pun dengannya. Kami saling bertatap mata dan
terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum malu-malu. Kok dia ada
disini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memulai percakapan.

“Bell, ngapain elo masuk ke WC cowok?” tanyaku penuh rasa
heran.

“Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya gue ke
sini..”

“Emang yang di lantai bawah juga penuh?”, tanyaku. Padahal
dalam hati aku merasa mendapat kesempatan emas.

“Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula

‘kan sekarang udah nggak ada siapa-siapa, ya kan..?”, jawab Bella rada genit.

“Tapi kan gue juga cowok, elo nggak malu?”, gantian aku
membalasnya.

“Kalo elo, gue emang nggak keberatan kok.., untungnya cuman
tinggal elo doang yang ada di sini, daripada yang laen..”, jawab Bella.

Mendengar jawaban itu, aku menjadi tambah bengong. Gila..
kayaknya dia emang ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot
posisi gue yang dari tadi udah berdiri di samping kran.

“Sorry yah, gue duluan, habis elo bengong aja sih..”,
katanya.

Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka,
aku seperti orang linglung. Kadang-kadang aku mencuri pandang ke arah bagian
yang terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya yang berisi
menungging ke arah selangkanganku. Ditambah lagi CD-nya yang berwarna krem
terlihat olehku. Lama kelamaan aku menjadi terangsang, mulai tegang tak karuan.

Langsung saja di pikiranku membayangkan kumasukkan ke dalam dari belakang pada
posisi seperti itu. Entah apa yang merasuki pikiranku,beritaseks.com aku berniat
untuk menyetubuhinya di WC ini, sebab hasratku sudah tak tertahankan. Aku tak
peduli dia keberatan atau tidak. Pokoknya aku harus dengan dia, apapun caranya.

Diam-diam aku berdiri di pintu keluar, mengamati keadaan.

Aman pikirku, tak ada seorang pun. Jadi aku bisa leluasa melaksanakan niat
bejatku. Saat dia menuju pintu keluar, dari jauh aku sudah melihat senyumannya
yang merangsang birahiku. Sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku.
Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia
menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan- akan mengerti maksudku.

“Buru-buru amat Bell, emang elo udah ada kuliah lagi?”,
tanyaku.

“Enggak kok, gue cuman pengen istirahat di sini aja”,
jawabnya.

Aku tak menanggapinya, dengan cepat aku segera menutup dan
mengunci pintu dari dalam. Melihat sikapku, Bella mulai menatapku dalam-dalam.

Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah. Dia mulai
bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami berdekatan.

Aku mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama denganku. Nafasnya juga
semakin memburu, seolah-olah dia mengerti permainan yang akan kulakukan.
Mulutnya mulai terbuka seperti akan mengatakan sesuatu, namun dia keburu
mengecupku dengan lembut. Perasaanku saat itu tak menentu, sebab baru kali
inilah aku dicium oleh seorang wanita. Spontan aku pun membalasnya dengan
mesra. Aneh, walaupun aku belum pernah melakukannya, otomatis aku tahu apa yang
harus mesti kulakukan. Apalagi aku juga sering melihat di film BF.

Kami bermain lidah cukup lama, sampai kesulitan bernafas.

Kedua bibir kami berpagut. Desahan Bella membuatku semakin bergairah
menciumnya. Aku mulai menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba dengan
lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya. Kemudian aku mencoba untuk mengusap
bagian vagina yang masih terbungkus celana. Kugosok-gosok sampai dia mengerang
kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi tahu
dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat cairan
membasahi celananya. Karena dia memakai celana bahan, maka cairannya juga
membasahi tanganku.

“Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm..”, desah Bella.

Aku melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang
putih mulus. Lehernya yang harum membuatku makin gencar mencium lehernya. Mata Bella
mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan. Tangannya
mulai berani untuk meremas yang senjataku yang keras. Enak sekali pijitannya,
membuat benda pusakaku semakin berdenyut- denyut.

Aku berhenti menciumi lehernya, aku mulai meraba-raba dadanya
yang kenyal. Bella mulai membuka kaosnya, dan memintaku untuk memainkan kedua
payudaranya . Kuraba-raba dengan lembut, dan sesekali kuremas sedikit. Merasa
masih ada penghalang, kubuka BH-nya yang berwarna putih. Benar-benar
pemandangan yang sangat indah, yang berukuran sedang, putih mulus, dan
putingnya merah kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk dilumat.

Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal itu. Bella menggelinjang kenikmatan
dan memekik. Aku tak peduli ada orang yang mendengar. Rupanya dia senang
menyemprotkan parfum ke dadanya, sehingga terasa lebih nikmat mengulum toket
harum. Aku benar-benar menikmati toket Bella dan aku ingin melumat toket Bella
sampai dia menyerah. Kujilat puting susunya sampai putingnya berdiri tegak.
Kulihat Bella seperti sudah di awang-awang, tak sadarkan diri.

Tangan Bella mulai membuka ritsleting celana ku dan berusaha
mengeluarkan senjataku yang sudah keras. Begitu semua terlepas bebaslah pistol
masa depanku menggantung di depan mukanya manis. Dia mengambil posisi jongkok
pertanda siap melakukakan cerita sex hot. Dikocok-koscoknya penisku, sembari
mengamatinya dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit. Kemudian dia membuka
mulutnya untuk mencoba memasukkan kepala penisku . Pertama hanya 1/4 nya yang
masuk, lama-lama hampir seluruh masuk ke mulutnya yang seksi, sama sekali sudah
tak terlihat lagi. Lalu dia mulai mengulumnya dalam mulut. Sedotan dan hisapan
itu sungguh luar biasa, seperti di film BF. Aku menahan rasa ngilu yang teramat
sangat, sehingga hampir saja aku mengeluarkan maniku di dalam mulutnya. Belum
saatnya, pikirku. Aku ingin mengeluarkan maniku di dalam . Maka aku memberi
tanda agar Bella berhenti sebentar. Aku berusaha menenangkan diri sambil
mengusap-ngusap rambutnya. Setelah rileks sedikit,berita seks.com Bella mulai
melanjutkan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Bella sempat menjilat
cairan bening yang mulai keluar dari ujung dan menelannya.

Bella kemudian bangkit untuk melepaskan celana panjangnya,
ia juga melepaskan CD-nya yang berwarna krem. Aku mengambil posisi jongkok
untuk menjilati dahulu, agar licin. Kubuka pahanya lebar-lebar. Terlihatlah Bella
yang sangat bersih, berwarna merah, lipatannya masih kencang, tak tampak
sehelai bulu satu pun. Sepertinya Bella memang pandai merawat bagian
kewanitaannya. Aku mulai menjulurkan lidahku ke daerah sentifnya .walau aku
sempat berpikir bagaimana kalau di tercium bau yang tidak sedap. Ah, bodo amat
aku sudah bernafsu, aku tahan nafas saja.

Kubuka belahan . Lalu kujilat bagian dalamnya. Tapi ternyata
koq baunya tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. tidak berbau kecut, tapi
juga tidak berbau harum, bau alami. Justru bau yang alami seperti itulah yang
membuatku makin bernafsu serasa ingin melumatnya semua ke dalam muluntuku.
Aaahh..Bella benar-benar pandai merawat . Sungguh beruntung aku.

Aku terus menjilat-jilat vaginanya yang mulai basah dengan
cairan. Bella terlihat sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu, desahannya
makin keras seraya menggigit bibir bawahnya.

“Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget..”, desah Bella. terasa
hangat dan lembut. Betul-betul nikmat yang kurasakan.

Kumasukkan jari telunjukku ke dalam sambil mengait-ngaitkan
ke dinding . Tentu saja Bella bereaksi makin edan, semakin kelojotan nggak karuan.

Sampai ia menjepitkan kedua belah pahanya hingga kepalaku terjepit di antara
sepasang paha yang putih mulus, dan tangannya menjambak rambuntuku sampai aku
sendiri merasa kesakitan. Cairan yang keluar dari vaginanya meleleh ke pipiku
dan kepahanya. Sebagian sempat mengalir ke bibirku. Karena penasaran dengan
selama ini yang lihat, kucicipi cairan itu. Gila! Rasanya enak koq, agak asin.

Langsung aja aku hisap sebanyak-banyaknya dari . Bella sempat risih melihat
perbuatanku. Namun aku cuek saja, sebab dia tadi juga melakukan hal yang sama
pada .

Tiba-tiba Bella mendorong kepalaku dari . Kayaknya dia sudah
nggak kuat lagi.

“Masukin dong punya elo, gue udah nggak tahan nich.. ayo
dong..”, pinta Bella dengan manja.

Aku sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aku belum
pernah melakukannya.

“Ayo cepat dikit dong..”, katanya sambil memandangku yang
tertegun.

Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF, gue
turutin saja permintaan Bella. Kuangkat satu kakinya ke atas bak mandi,
sehingga posisi lebih terbuka. sudah basah sekali oleh cairan sehingga terlihat
mengkilat. Hal itu makin membuatku bernafsu untuk memasukkan ke . Kuelus-elus
dahulu kepala ke bibir vaginanya. Kudorong perlahan.. masuk sedikit demi
sedkit..

Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala sudah masuk
ke lobang Bella yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit. Dalam hati aku
beruntung juga bisa ngerasain sempitnya perawan. Kucoba kugesek dan menekan
perlahan sekali lagi. sudah masuk setengahnya, namun masih terasa sempit
sekali. Tubuh Bella sempat tersentak ketika sudah masuk seluruhnya.
“Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt..”, Bella sedikit menjerit.

Kutarik keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Aku
sengaja membiarkan menancap di dalamnya beberapa saat agar Bella terbiasa
menerima . Kemudian barulah aku memulai gerakan maju mundur. Terasa bergesekan
dengan dinding yang bergerinjal-gerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan
bersetubuh, pikirku dalam hati. terasa agak perih dijepit oleh , tapi tetap
kuteruskan, aku tak mau kehilangan kesempatan berharga ini.

Tampaklah pemandangan indah ketika keluar masuk Bella. sudah
tidak terasa perih lagi, malah sebaliknya, terasa geli ngilu enak. Bella
semakin tidak jelas rintihannya, seperti orang menangis, air matanya meleleh
keluar. Mulutnya menggigit bibirnya sendiri menahan sakit. Aku sempat kasihan
melihatnya. Mungkin aku sudah keterlaluan. Kucoba berbicara padanya sambil
kedua pinggul kami menghentak-hentak.

“Ke.. napa.. La.. ehhgg.., elo.. pe.. ngen udahann..?”,
tanyaku.

“Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. gue.. nggak.. apa..
apa.. kok.. sstt..”, kata Bella.

Goyangan pinggul Bella sangat luar biasa, hampir aku dibuat orgasme
sekali lagi. Kutarik keluar dan kudiamkan beberapa saat. Setelah itu aku minta
ganti posisi, aku ingin menutubuhinya dari belakang. Bella berpegangan pada
pintu kamar mandi, sedangkan pantatnya sudah menungging ke arahku. Dalam posisi
itu lipatan terlihat lebih jelas. Tanpa basa-basi lagi kumasukkan saja dengan
hentakan yang kuat. Kali ini lebih lancar, sebab sudah terbiasa menerima .

Kali ini gerakan Bella lebih hot dari sebelumnya, ia mulai
memutar- mutar pantatnya. Setiap gerakan pantatnya membuat geli luar biasa..
berdenyut-denyut seperti ingin memuntahkan lahar yang panas..aku merasa tak
tahan lebih lama lagi. Tapi aku tak ingin mengecewakan Bella, aku pun berusaha
mengimbangi permainannya.

Aduhh srr.., ada cairan licin kembali keluar dari . Cairan
itu makin menambah licin dinding Bella. Aku benar-benar merasakan kenikmatan
persetubuhan ini. Aku makin tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh dengan Bella,beritaseks.com
sungguh aku tak akan melupakannya. Tubuh kami terlihat mengkilat oleh keringat
kami berdua. Toket Bella bergoyang-goyang mengikuti irama gerakan kami,
membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali kukemot sampai ia memjerit
kecil. Bella makin berbusa akibat kocokan .

Aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan lagi. Aku makin
pasrah ketika kenikmatan ini menjalar dari buah zakar menuju dengan cepat ke
arah ujung . Seluruh tubuhku bergetar hendak menerima pelepasan yang luar
biasa.

“Bell.. gue udah mau keluar.. nihh.. Elo.. masih.. lama..
nggak..?”, rintihku.

“Sa.. bar.. se.. bentarr.. sayaangg.. sama.. samaa.. gue..

juga.. hampir.. keluarr.. oohh.. ahhgghh..”, pantatnya menekan dengan kuat.
Mukanya berusaha menengok ke arahku berusaha mengulum bibirku.
Kudekatkan bibirku agar dia bisa mengulumnya.

Bersamaan dengan itu..

“Aaahh..”

Penisku menyemprotkan air mani ke dalam lobang vaginanya berkali-kali.
Sampai cairan putih itu meleleh ke pahanya dan sempat menetes ke lantai. Tak
kusangka banyak sekali spermaku yang berlumuran di dalamnya. Bella berjongkok
memegang . Lalu ia menjilat dan mengulum penisku yang masih berlumuran sperma.
Dia menelan semua spermaku sampai kepala penisku bersih mengkilat. Dia tersenyum
bangga.

Bella kembali berdiri memandangiku penuh kepuasan. Tubuh Bella
terjatuh lemas membebani tubuhku, badannya bergetar merasakan orgasme. Bella
memandangku tersenyum, disertai dengan nafas yang masih terengah-engah. Kami
pun berpelukan dalam tubuh penuh keringat dengan alat kelamin kami masih saling
menyatu. Bibir kami saling mengecup dengan mesra, sambil memainkan
bagian-bagian sensitif.

Kami membersihkan diri bersama sebelum beranjak keluar WC.

Selama kami mandi kami saling mengutarakan sesuatu hal. Iseng-iseng aku
bertanya mengapa dia mau menerima perlakuanku barusan.Ternyata Bella mengatakan
bahwa selama ini dia sudah lama menyukaiku, namun ia tidak berani mengutarakannya,
sebab malu sama teman-temannya. Aku sempat tertegun mendengarnya. Kemudian aku
juga mengatakan bahwa aku juga suka padanya. Seakan dia tak percaya, tetapi
setelah kejadian tadi kami menjadi saling menyayangi. Kami kembali berpelukan
dengan mesra sambil saling mengecup bibir.

Aku sempat khawatir kalau Bella hamil, sebab aku
mengeluarkan spermaku di dalam . Aku tidak mau menikah, aku belum siap jadi
bapak. Biarlah, kalaupun Bella hamil, aku akan membuat suatu rencana. Lagipula
kami melakukannya baru sekali, jadi kemungkinan dia hamil kecil peluangnya.

Selesai mandi aku menyuruh Bella keluar belakangan, aku
keluar duluan agar bisa mengamati keadaan. Setelah tidak ada orang satupun,
barulah Bella keluar, kemudian kami pergi berlawanan arah dan bertemu kembali
di suatu tempat. Sampai saat ini hubunganku dengan Bella masih berjalan baik,
cuma kami belum mengulang apa yang kami lakukan di WC dulu.

Beberapa minggu setelah kejadian itu aku mendengar fakta
dari teman-temannya bahwa Bella itu sebenarnya cewek yang haus seks. Dia juga
telah bersetubuh dengan banyak pria, baik dari kalangan mahasiswa atau om-om.

Makanya aku sempat curiga waktu kami bersetubuh dulu, sebab walaupun masih
rapat seperti perawan, namun aku tidak merasakan menyentuh selaput daranya, bahkan
aku sama sekali juga tidak melihat darah yang keluar dari lubang vagina Bella.

Diposting pada:
Dilihat:479 views